Merauke, 2 Juli 2024 - Yayasan Kitong Bisa Learning Center bersama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Musamus telah menjalin kerjasama strategis dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi numerasi dan baca tulis di Tanah Papua. Kerjasama ini diwujudkan melalui penyelenggaraan pelatihan bertajuk "Peningkatan Numerasi dan Literasi Baca Tulis" yang melibatkan dosen-dosen berpengalaman dari FKIP Musamus.
Dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilaksanakan pada 2 Juli 2024, Dekan FKIP, Drs. Lay Riwu, M.Pd, dan Wakil Dekan, Dr. Yorinda Buyang, M.Si, hadir sebagai perwakilan resmi fakultas. MoU ini menjadi landasan kuat untuk sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan organisasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Pelatihan yang dimulai pada 9 Juli hingga 18 Juli 2024 ini melibatkan sejumlah mahasiswa dari dua jurusan, yaitu Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Musamus, serta tenaga pengajar dari Yayasan Kitong Bisa. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mengembangkan literasi numerasi dan baca tulis di wilayah Papua.
Para narasumber dalam kegiatan ini adalah dosen-dosen FKIP yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidangnya, di antaranya Eva Nirtha, M.Pd, Rizky Adri Yohanes, M.Pd, dan Dr. Tobias Rembe, M.Pd. Mereka membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka kepada para peserta, dengan harapan mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di Tanah Papua.
Acara pembukaan pelatihan pada 9 Juli 2024 dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, dan Rosalina Torom, S.PSi, dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Merauke. Kehadiran mereka menandakan dukungan yang kuat dari pemerintah pusat dan daerah terhadap inisiatif ini.
Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang efektif antara lembaga pendidikan tinggi dan masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah tertinggal, serta menjadi inspirasi bagi wilayah lainnya di Indonesia.
