Buy Youtube Views
The HP Pavilion g6-1d46dx was a decent mainstream laptop in its day, and you could replace it with something very similar.
Types of Paper In
A Google Docs scam that appears to be widespread began landing in users’ inboxes on Wednesday in what seemed to be.
How To Write Better
The deceptive invitation to edit a Google Doc – the popular app used for writing and sharing files appeared to be spreading.
Value in Balada Cenderawasih Traditional Dance of Papua: Sociology of Literature Approach
Sri Winarsih, S.Pd., M.Pd.
Casimirus Andy Fenanlampir, S.S., M.Pd.
Casimirus Andy Fenanlampir, S.S., M.Pd.
Hasil Penelitian
The statement of Soykan (2017) in Türkkahraman (2014: 633) said that “value reflects the importance, worth,
desirability and the respect something gets in return”. It means that there are always values as the results of every single
thing and action. Values are accepted as truthful opinions and criteria set for what is expected by a society. In addition
Thomas (2015: 47) concluded that values are considered as motivation for people to do right in life.
From Thomas’ statement, Türkkahraman (2014: 634) categorized values into four ways: 1) Based on the content;
aesthetic, scientific, educational, economic, political, and social values; 2) Extensiveness; societal, national, global values; 3)
Process; exchange modes, and 4) Modern and Traditional values.
But the researchers took only one way of value categorization that values on the basis content. Therefore, the six items
were used to find out the values in Balada Cenderawasih traditional dance.
The Fall Report

ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU
MATEMATIKA SMP DI KABUPATEN MERAUKE
Khumaeroh Dwi Nur’aini, S.Pd.,M.PMat.
Sadrack Luden Pagiling, S.Pd.,M.Pd.
Sadrack Luden Pagiling, S.Pd.,M.Pd.
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pengetahuan guru laki-laki tentang materi konsep segiempat lebih baik
dari guru perempuan. Hal ini terlihat dari bagaimana guru laki-laki dapat menjawab seluruh soal yang diajukan oleh peneliti
mengenai konsep-konsep bangun segiempat dengan baik, sedangkan guru perempuan mampu menjawab sebagian besar
pertanyaan dengan 2 jawaban keliru terkait konsep jajar genjang dan trapesium. Kedua guru matematika juga menyadari
pentingnya perencanaan dan media pembelajaran untuk memfasilitasi siswa belajar di kelas. Hal tersebut sejalan dengan
peneltian (Lestari et al., 2018), dan (Rowland, Huckstep, & Thwaites, 2005) yang menjelaskan bahwa pengetahuan
pedagogi berkaitan dengan kemampuan perencanaan pembelajaran dan manajemen kelas untuk memfasilitasi peserta didik
belajar matematika. Selanjutnya, pemahaman kedua guru matematika tentang materi prasyarat dan tujuan pembelajaran
sudah baik yang berdampak pada pengambilan keputusan dalam pemilihan metode, dan media pembelajaran. Menurut
Gilbert dkk (Biber, Tuna, & Korkmaz, 2013) siswa belajar materi baru dengan mengombinasikan pengetahuan baru dengan
pengetahuan yang sudah ada. Jadi guru perlu mempertimbangkan pengetahuan sebelumnya termasuk miskonsepsi-
miskonsepsi yang mungkin ada pada materi sebelumnya. Pembelajaran dimulai dengan memberikan masalah kepada siswa
( (Barkatsas & Malone, 2005); Thompson (Grouws, 1992)), membimbing siswa, berdiskusi untuk mengeksplorasi
pengetahuan dan menemukan penyelesaian ((Felbrich, Müller, & Blömeke, 2008); (Felbrich, Kaiser, & Schmotz, 2012);
(Stipek, Givvin, Salmon, & MacGyvers, 2001)).