KBRN,Merauke: Peningkatan kualitas pendidikan di papua tidak hanya bergantung pada pembangunan fisik sekolah, tetapi juga pada kemampuan sumber daya manusia dalam memanfaatkan teknologi digital. Hal itu disampaikan oleh Eva Nirtha, M.Pd, Dosen PGSD Universitas Musamus Merauke dalam dialog di RRI merauke .
Menurut Eva, kualitas pendidikan harus dilihat dari dua sisi, yaitu aspek tangible (fisik) dan intangible (nonfisik). Keduanya harus berjalan beriringan agar mutu pendidikan dapat tercapai secara seimbang karena jika salah satu dari dua sisi ini tidak terpenuhi maka terjadi ketimpangan dalam mencapai kulaitas pendidikan.
Eva menilai digitalisasi pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan mutu belajar terutama di wilayah-wilayah terpencil papua. Namun ia juga mengakui masih terdapat tantangan seperti keterbatasan infrastruktur internet dan kesenjangan kemampuan digital antar masyarakat.
“Kalau ditanya apakah semua masyarakat sudah siap, jawabannya variatif. Ada yang sudah mampu, ada juga yang belum. Tantangan kita sekarang adalah bagaimana meratakan kemampuan dan infrastruktur digital ini,”ujar Eva saat menjadi narasumber di RRI Merauke kamis ( 23/10/2025).
Eva menekankan pentingnya kolaborasi antara guru dan orang tua dalam mendampingi anak-anak menggunakan teknologi sejak usia dini. Hal ini dianggap penting agar dampak negatif digitalisasi dapat diminimalkan sejak usia dini karena tanggung jawab pembelajaran bukan hanya guru namun orang tualah yang menjadi dasar.
Ia berharap pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dapat bekerja sama dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh wilayah Papua, baik dari segi fisik maupun digital.

